Tulisan ini ingin keluar begitu saja dari rahim otak saya. seharian ini saya hampir tidak berbuat apa-apa. Tapi saya sibuk sekali. Ada urusan ini, masalah itu, akhirnya hanya banyak percakapan, dan hari pun hanya menyaksikan dan segera berganti lagi. Saya tidak melakukan apa-apa, Tapi saya sibuk sekali.
Dimanakah saya berada? saya berada diruang imaginasi. Badan saya tertelungkup di sini, tapi jiwanya melayang-layang ke negeri antah barantah. Benar-benar inabsensia..... Ada dan tiada sama saja. Tidak melakukan apa-apa, tapi merasa sibuk sekali.
Terjaga kembali ketika pentul jam sudah agak tinggi, menyaingi panasnya nanar matahari pagi-eh sudah siang ternyata. Ujian Semester terakhir ini membuat otakku semakin aneh dengan dunia Mahasiswa dan tetek-bengeknya. Arch bridge yang baru dibuka dua hari yang lalu itu masih baru, beberapa mahasiswa masih enggan untuk sekedar lewat. [bagi yang takut ketingian, mending jangan lewat sana, karena lokasinya sangat cocok untuk ajang percobaan bunuh diri--lumayan tinggi]. Ada dimanakah saya? Saya ada di sini, tapi mimpi saya terbang di negeri para petualang, entah dimana. Dan saya tidak melakukan apa-apa, tapi saya sibuk sekali.
Dosenku pun terlalu nyentrik kalo sekedar dikatakan aneh bin ajaib. bunyi soal ujiannya adalah
1. Selama mengikuti matakuliah ini, buku-buku apa saja yang sudah anda baca? sebutkan Judul, Pengarang, penerbit, dan tahun terbit.!
2. Dari buku-buku yang Anda baca, uraikan salah satu isi buku tersebut!
3. Teori apa yang ditawarkan dari buku tersebut? Jelaskan!
4. berikan Komentar ato kritik terhadap teori itu!
Mudah--tapi tidak semudah itu. Tidak susah tapi cukup membuat ANDA memutar taktik mengarang bebas gaya baru yang tidak bisa sembarangan. Di luar dugaan, Something special, different to difference... I like U, Sir. But, once again, it's not about the Exam. It's about, Where I am? Saya ada di kelas saat exam, Tapi pikiran saya melanglang buana. Di negeri kopi, negeri Rokok, negeri gitar, negeri Antah barantah. Saya tidak melakukan apa-apa, tapi saya sibuk sekali.
Bercakap-cakap hingga banyak cakap dengan Petugas Cleaning Service menjadi Agenda kehidupan selanjutnya. Berlama-lama menikmati dunia "kelas bawah" dengan canda dan tawa lepas. Sesekali menyindir Pak Rektor dengan gaya khas mereka. Nikmat sekali. Pak Dekan baru yang melihat kami tersenyum mengulum. Kami tetap Asyik dengan dunia yang sederhana. "Sapu, Serbet, dan kain pel. itu Dunia kami", katanya. Tidak perlu banyak kenikmatan yang mewah untuk membuat mereka senang. Cukup sebatang sigaret, dan obrolan ringan bahwa keberadaan mereka masih diperhatikan. Itu saja. Namun, sekali lagi, ini bukan tentang Para petugas Cleaning Service. Ini adalah tentang Dimanakah saya? Saat saya berbincang memang badan saya teronggok disana bersama mereka, tapi pikiran saya tertambat di BENUA lain, entah dimana. Saya tidak melakukan apa-apa, tapi saya sibuk sekali.
Badan saya diajak bertualang bersama Tuhan di alam rohani. Tapi bathin saya masih berada di dunia. saya sangat kecewa tidak mengajaknya ke sini. Kata orang-orang yang pernah membawa serta bathinnya bersama Tuhan, perjamuannya indah sekali. sayang sekali, bathin saya masih terlelap di sini. menunggu janji kekasihnya yang akan menjemputnya pulang. Saya semakin bingung. mungkin Anda juga, tapi Anda jangan bingung, biar saya saja.
Dimanakah ANDA berada sekarang?
.....[]
.....[]
0 komentar:
Posting Komentar