Ikhwanul Muslimin

CUACA 40 derajat celsius memanggang jalan kecil beraspal, Malik Shaleh, yang lengang di kawasan Al-Maneal, Kairo, Sabtu lalu. Di tepi kiri, anak Sungai Nil mengalir tenang. Sedangkan di tepi kanan, gugusan apartemen berdiri kokoh menantang langit. Di ujung jalan tersebut terletak apartemen nomor 22. "Mau apa ke sana?" tanya seorang petugas penyapu jalan. Ketika Gatra menjawab mau wawancara dengan Mursyid Ikhwanul Muslimin, laki-laki itu langsung memalingkan muka. Ia pura-pura sibuk dengan pekerjaannya.

Orang tua itu, seperti juga penduduk lainnya di Kairo, memang masih takut berhubungan dengan Ikhwanul Muslimin. Di negeri ini, organisasi tersebut statusnya masih "terlarang" dan "membahayakan". Baru-baru ini, sebanyak 60 aktivisnya ditangkap. Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Imam Hassan Al-Banna (1906-1949) pada Maret 1928 di Provinsi Ismailiyah. Tak seperti ulama lain, Al-Banna memilih berceramah di kafe-kafe.

Baiat pertama Al-Banna diterima dari enam pendengar setianya di kafe, Hafidz Abd. Hamid (tukang kayu), Ahmad Al-Hashri (tukang cukur), Fuad Ibrahim (tukang seterika), Abd. Rahman Hasaballah (sopir), Ismail Iz (tukang kebun), dan Zaki Al-Magribi (tukang ban).

Awalnya, gerakan Ikhwanul Muslimin menggarap bidang dakwah dan reformasi akhlak. Mulai terjun ke dunia politik praktis melalui seruan di Al-Nadzir, koran resmi Ikhwanul Muslimin, pada edisi pertama Mei 1938 M. Keputusan tersebut diperkokoh lewat Muktamar Ikhwanul Muslimin ke-5, awal 1939. Kata Al-Banna, "Islam adalah akidah dan ibadah, agama dan negara, Al-Quran dan pedang" (Inna al-Islâm aqîdah wa 'ibâdah, dîn wa dawlah, mushhaf wa sayf).

Pilihan politik praktis ini membawa Ikhwanul Muslimin berbenturan dengan penguasa politik setempat. Menurut Rifat Said, Ketua Hizb al-Tajammu' al-Taqaddumi (parpol berhaluan kiri), Ikhwanul Muslimin memiliki file-file hitam yang penuh dengan kekerasan. Bahkan, Al-Sayyid Yusuf menulis buku Al-Ikhwân al-Muslimûn Judzûr al-Tatharruf al-Dînî wa al-Irhâb fi Mishr (Ikhwanul Muslimin, Akar Ekstremisme Keagamaan dan Teorisme di Mesir).

Beberapa aktivisnya dituding berada di balik pembunuhan tokoh-tokoh Mesir, seperti Ahmad Mahir (1945), Amin Utsman (1946), Ahmad Bek Al-Khazandar (Maret 1948). Karena tuduhan kekerasan tersebut, pada 8 Desember 1948 Perdana Menteri Mesir saat itu, Mahmud Fahmi Al-Naqrasyi, mengeluarkan surat keputusan pembubaran Ikhwan, penyitaan harta benda milik Ikhwan, dan menangkapi tokoh-tokoh Ikhwan, termasuk Imam Hassan Al-Banna. Pada Februari 1949, Hassan Al-Banna ditembak di hadapan kantor Organisasi Pemuda Islam, dan beliau mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Kasr Aini. Menurut versi Ikhwanul Muslimin, Al-Banna sengaja dibiarkan meninggal tanpa menerima perawatan.

Meski dimusuhi pemerintah, organisasi ini tak pernah mati. Jaringannya meluas melintasi berbagai negara. Januari lalu, Mohammed Mahdi Akef diangkat sebagai pimpinan ketujuh Ikhwanul Muslimin. Kata dia, jamaah Ikhwan tidak pernah terlibat dalam sejarah kekerasan tersebut. Jikapun ada aktivisnya terlibat, bukan menjalankan perintah dari pimpinan. "Ikhwan tidak mengimani cara-cara kekerasan," kata pria 76 tahun yang biasa dipanggil dengan sebutan siyâdah al-mursyid (yang mulia pemimpin) itu. Berikut petikan wawancara wartawan Gatra M. Guntur Romli dengan ayah empat anak yang pernah mendekam di penjara selama 23 tahun itu:

Apa yang dicita-citakan Ikhwanul Muslimin?

Al-Ikhwân Al-Muslimûn (Persaudaraan Muslim) seperti yang tertuang dalam undang-undang dasar kami, adalah lembaga keislaman yang komprehensif. Dalam arti, ia membawa risalah agama Islam dengan segala cakupannya. Ia adalah jamaah yang bertugas membangkitkan dunia Islam di atas pondasi-pondasi Islam yang benar. Tugas pertama dari jamaah ini adalah membebaskan tanah Arab dan Islam dari penjajahan asing. Tugas kedua, membangun pemerintahan Islam yang memerintah dengan syariat Allah. Membebaskan tanah Arab dan Islam dari penjajahan asing membutuhkan jihad terus menerus dan meliputi segala bidang. Baik dalam bidang pendidikan, politik, pers, ekonomi, olah-raga dan lain-lain. Aktifitas Ikhawan Muslimin meliputi segala bidang. Gerakan Ikhwan dimulai dari masing-masing individu muslim. Mendidik mereka dengan pendidikan Islam yang lengkap dan benar. Bertolak dari prinsip di atas, Pendiri Ikhwan Muslimin Imam Hasan al-Banna berkata, "Kalian adalah spirit baru yang bersemayam di jantung umat ini. Dihidupkan oleh Al-Quran dan cahaya baru, yang menyinari kegelapan dengan makrifah Allah."

Kami mendidik saudara sesama muslim atas dasar kejujuran dan keikhlasan kepada Allah. Kemudian memahami secara benar agama Islam. Ikhwan juga memiliki metode yang dijabarkan oleh Imam Hassan al-Banna dalam Risalah-nya. Mengutip perkataan yang menarik dari Imam Hassan al-Banna, Ketika kalian ditanya "Siapa kalian?", maka jawab, kami yang membawa agama Islam seperti yang diturunkan kepada hati Muhammad SAW, kebebasan adalah kewajiban, sedangkan pemerintahan adalah bagian dari kebebasan itu. Kami bertugas menghidupkan agama ini di setiap bagian, dan mendidik muslim hingga ia mampu membangun keluarga muslim, kemudian masyarakat muslim, dan pemerintahan Islam. Tugas pertama Ikhwan adalah pendidikan baik bagi individu ataupun masyarakat. Kemudian membawa panji-panji Islam untuk membebaskan kehidupan sosial dan politik dari setiap fenomena yang tidak islami. Dengan pertolongan Allah, prinsip-prinsip dasar kami tertulis, demikian dengan risalah (pesan) kami, metode kami, dan khittah kami dalam melakukan reformasi dalam masyarakat juga tertulis. Sehingga maka, banyak orang yang mengkajinya dan mengadobsinya, baik di dunia Arab, dunia Islam atau dunia internasional. Kami senantiasa berdoa kepada Allah untuk terus dilimpahkan petunjuk.

Dalam prinsip dasar Ikhwan disebutkan menjamin kebebasan beragama...?
(dipotong)

Tidak hanya kebebasan beragama, tapi juga kebebasan berpikir, kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan individu, hingga kebebasan manusia.

Iya, tapi dalam garis lain, Ikhwan mengutip ayat 158 surat al-A'raf yang isinya memerintahkan seluruh manusia untuk beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad Saw, bagaimana anda menjelaskan antara prinsip kebebasan beragama dengan kewajiban mengimani agama Islam?

Saya ingin mempertegas prinsip kebebasan beragama terlebih dahulu. Bukankah Allah berfirman barang yang ingin (beriman), maka beriman, dan barang siapa yang ingin kufur, maka biarkan kufur (Al-Kahfi 29), Tiada paksaan dalam beragama (Al-Baqarah 256) Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta'at". (Al-Baqarah 285). Dari ayat-ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa seorang muslim tidak akan menjadi muslim secara hakiki kecuali setelah dia mengimani seluruh risalah langit. Kemudian ia diperintahkan Allah untuk membiarkan setiap individu memilih keyakinannya. Budha adalah akidah, dan umatnya bebas memeluk akidah itu. Demikian juga dengan agama-agama lain. Mereka bebas menyembah yang diyakini, menyembah api, Budha dan lain-lain. Ini adalah kebebasan individu yang akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah nanti. Sedangkan saya mengajak kepada beriman kepada keesaan Allah, seluruh rasul-Nya, dan seluruh kitab-Nya.

Bagamana sikap Jamaah Ikhwan Muslimin terhadap serangan-serangan terorisme yang menggunakan idiom-idiom keagamaan?

Kata terorisme (al-irhâb) tidak diketahui maknanya secara jelas sampai detik ini. Dicampur-aduk antara gerakan terorisme dengan gerakan perlawanan (perjuangan)...

Maksudnya, serangan terorisme yang menelan korban sipil, bukan gerakan perlawanan untuk kemerdekaan?

Oh itu, terorisme yang mengatasnamakan Islam yang banyak terjadi di negara-negara Islam seperti yang terjadi baru-baru ini di Saudi, atau dulu juga terjadi di Mesir. Gerakan itu adalah tindakan kriminal. Karena bertentangan dengan agama Islam dan sikap seorang muslim. Allah memerintahkan kita untuk beramal, berkata dan mereformasi dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Kita tidak boleh menghunus senjata pada sesama muslim. Sedangkan pihak-pihak yang ingin mengubah keadaan dengan cara-cara kekerasan dan senjata, ini adalah perbuatan yang ditolak oleh Jamaah Ikhwan Muslimin. Kami benar-benar menolak cara-cara kekerasan karena membahayakan jiwa manusia. Sedangkan di sisi Allah jiwa manusia lebih bernilai daripada Ka'bah. Kami menentang metode mereka yang memakan korban jiwa.

Pada tanggal 3 Maret lalu, anda menggelar konferesi pers di kantor Persatuan Pers Mesir dalam masalah inisiatif reformasi di Mesir dalam segala bidang, bagaimana perkembangan inisiatif itu hingga sekarang?

Kami hanya mengeluarkan pendapat kami, dan memberikan kepada masyarakat yang kami punya. Jika ada pendapat lain baik setuju atau menentang, kami menghargainya. Setelah saya bertukar pendapat dengan beberapa intelektual dan tokoh-tokoh parpol, hampir tidak ada yang menentang inisiatif reformasi kami kecuali sedikit saja.

Bagimana sikap Ikhwan terhadap kebijakan politik luar negeri Amerika seperti proyek "Timur Tengah yang Diperluas" (al-Syarq al-Awsat al-Muwassa') sebagai pengganti proyek "Timur Tengah Raya" (Al-Syarq al-Awsat al-Kabîr) yang ditolak negara-negara Arab?

Kami menolak seluruh bentuk inisiatif yang tidak jelas itu. Sangat tidak layak bagi Amerika yang tidak jelas itu dan terdakwa di hadapan kami menawarkan inisiatif reformasi. Mustahil kami terima. Kami menolak inisiatif-inisiatif itu baik bentuk dan subtansinya. Ketika kami mengritisi proyek tersebut secara objektif, kami mendapatkan proyek itu sebagai kelanjutan agenda zionisme. Kami menolak, dan tidak akan pernah menerima campur tangan kekuasaan asing di urusan internal negeri kami. Meskipun kami (Ikhwan Muslimin) menerima tekanan dispotis dari penguasa internal, tapi kami tidak ingin dibebaskan dari tekanan dispotis itu oleh negara kriminal seperti Amerika.

Bagimana Anda melihat masa depan gerakan Islam di dunia Arab dan Islam di tengah menguatnya tekanan dunia internasional?

Sungguh! Saya merasa dari relung hati yang terdalam bahwa gerakan-gerakan Islam semakin bangkit dan tumbuh berkemang pada lahan ide-ide yang benar. Dunia saat ini seperti desa kecil (dusun) jika ada kebaikan maka ia akan menyelimuti semuanya. Jika ada kata-kata baik semua dunia akan tahu. Demikian juga kalau ada kata-kata yang jelek, seluruh pelosok dunia akan tahu dan menolaknya. Semoga Allah memberi hidayah pada umat Islam menuju jalan yang benar.

Untuk menghadapi tekanan dunia internasional saat ini?

Kita menghadapi tekanan asing dengan karya yang baik dan memberi kebebasan bagi anak-anak negeri. Ketika anak-anak negeri menerima kebebasan, dan keadilan ditegakkan, maka akan menjadi kekuatan yang ampuh untuk menghadapi tekanan asing. Tegakkan keadilan, tebar kebebasan, dan pererat persaudaraan serta cinta kasih di antara sesama. Terutama antara pemerintah dan rakyat. Insya Allah, kita akan menjadi masyarakat yang kuat, dan tiada pernah takut. Tetapi jika rakyat ditindas, dan tidak menerima kebebasan, maka akan menjadi masyarakat yang lemah.

Bagimana tanggapan anda terhadap ajakan beberapa kelompok Islam dan kelompok politik untuk lebih terbuka dengan pihak-pihak asing?

Khusus di negeri ini (Mesir) sangat banyak aliran dan kelompok yang mengandalkan bantuan dana dan ide-ide asing. Mereka juga ingin agar rakyat Mesir meniru Barat baik dalam bentuk dan subtansinya. Tidak! Kami (Ikhwan) menolak ajakan mereka. Kami tidak butuh bantuan dan ide-ide asing. Dan kami menolak dari setiap penjuru, Barat atau Timur. Kami tidak mau menerima Barat kecuali dalam satu hal, jika mereka memililiki teknologi dan budaya yang lebih baik dari kami. Kami tidak pernah melarang untuk mengambil kebaikan dari luar. Tetapi dalam masalah etika dan nilai yang murah dari Barat, kami menolaknya.

Apa tanggapan Anda, bahwa gerakan atau Jamaah Islam di balik serangan terorisme?

Apa yang dimaksud Jamaah Islam? Di Pakistan ada Jamaah Islam yang baik dan mengamalkan metode-metode dakwah yang lurus seperti dakwah dengan hikmah dan nasehat yang baik. Salah satunya adalah Syekh Husein, tokoh muslim sangat terhormat dan mulia. Di Jerman juga ada Jamaah Islam yang mengajak kepada kebaikan dan kesejahteraan. Tetapi selama ini Jamaah Islam diidentikkan dengan tindakan terorisme dan krimimal. Itu tidak benar! Karena ada Jamaah Islam seperti di India juga bail dan saya kira ada juga Jamaah Islam yang baik di Indonesia. Semua jamaah itu mengajak kepada kebaikan. Sedangkan jamaah-jamaah Islam yang ada di Aljazair, atau di Mesir yang dulu pernah melakukan tindakan kriminal sudah kembali kepada jalan yang benar. Khususnya di Mesir anggota-anggota Jamaah Islam telah memutuskan mengubah metode perjuangannya. Dan hal ini sangat menggembirakan.

Ikhwan Muslimin juga termasuk dalam Jamaah Islam?

Jamaah Islam memiliki banyak nama dan bentuk. Setiap negeri memiliki nama jamaah dan ciri khas tersendiri. Sedangkan Ikhwan Muslimin yang dikenal di dunia, memiliki metode, dan pemikirannya yang sama seperti yang telah saya jelaskan di atas.

Gerakan Islam yang berkecimpung dalam politik disebut "Islam Politik", mereka tidak memiliki tujuan kecuali meraih kekuasaan dengan menggunakan Islam. Dan Ikhwan Muslimin juga termasuk dalam "Islam Politik"?
Istilah Islam Politik ditebarkan oleh pihak-pihak pers dan pemerintah. Sedangkan kami tidak menginginkan kekuasaan. Kami hanya ingin rakyat bebas dan diperintah secara adil. Itu saja! Mereka yang bernafsu meraih kekuasaan akan terlibat permusuhan dan konflik. Saya masih ingat pernyataan saya pertama kali setelah resmi ditunjuk sebagai pimpinan Ikhwan Muslimin barang siapa yang mengklaim dirinya saja mampu memimpin Mesir tanpa melibatkan pihak-pihak lain di Mesir merupakan sikap yang tidak benar. Siapa pun yang ingin memimpin Mesir maka dia hendaknya meletakkan tangannya di atas tangan-tangan lain. Satu parpol tidak akan mampu memimpin dan menyelamatkan Mesir tapi hendaknya melibatkan parpol-parpol lain.

Dalam prinsip dasar Ikhwan disebutkan perkumpulan atas dasar Islam hukumnya wajib. Bagimana dengan perkumpulan-perkumpulan atas dasar lain, seperti nasionalisme dan lain-lain?

Bebas! Kami menggunakan asas Islam karena kami orang Islam. Bersatu merupakan kewajiban agama Islam, jadi persatuan Islam wajib karena kita umat yang satu. Allah berfirman dalam Surat al-Anbiya' ayat 92, Sesungguhnya umat kamu adalah umat yang satu, Aku (Allah) Tuhanmu, maka sembahlah (Aku) dengan nada yang sama dalam Surat Al-Mukminun ayat 52. Saya memohon kepada Allah Swt agar umat Islam bersatu dalam pijakan yang satu. Aneh sekali umat Islam tidak bisa bersatu. Kita memiliki satu Tuhan, Nabi, dan Kitab tapi tidak bisa bersatu. Jika ada perbedaan pandangan dan pendapat itu hanya dalam madzhab. Tetapi apakah ada di antara kita yang berbeda pendapat tentang keesaan Allah, Al-Quran sebagai kitab suci dan Muhammad sebagai rasul Islam? Tidak kan? Kita hanya berbeda dalam madzhab, ada Sunni, dan Syiah. Madzhab-madzhab Islam sangat banyak dan itu merupakan anugrah Allah. Perbedaan tidak boleh merusak persaudaraan. Berbeda sangat penting. Dalam Sunni saja memiliki banyak madzhab Hanafi, Maliki, Syafii Hanbali, dan lain-lain. Ibn Qayyim juga memiliki madzhab tersendiri dan semuanya baik, ambil dari mereka. Dan Ikhwan Muslimin menghormati para imam itu dan mengambil pendapat mereka semampunya. Karena Islam datang untuk seluruh ruang dan waktu. Dari itu, Islam membutuhkan nalar, ide dan ijtihad-ijtihad. Syiah juga memiliki madzhab yang banyak. Tapi mengapa kita tidak menghargai Syiah?

Dalam perjuangan negara dibutuhkan dasar perkumpulan yang lebih luas. Jika Islam dijadikan asas bagaimana dengan penganut agama lain, seperti orang Kristen?

Yang pasti saya menghormati setiap individu yang memiliki risalah. Meskipun risalah itu karya akal semata, bahkan risalah-risalah yang diambil dari Lenin, Tonstky, eksistensialisme dan lain-lain. Meskipun setiap manusia memiliki risalah-risalah yang berbeda, tetapi pandangan saya hanya tertumpu pada sisi kemanusiaanya. Bukankah Allah berfirman, Bagimu agamamu dan bagiku agamaku (Al-Kafirun, 6). Saya tidak mau menginkari perbedaan-perbedaan ini. Biarlah masyarakat yang menghukumi yang benar dan yang salah. Tapi jika ada pihak yang meminta saya untuk melepaskan dari prinsip perjuangan dan prinsip Islam pasti saya tolak dengan tegas.

Persamaan hak antara orang Islam dan non Islam?

Persamaan dalam prinsip hak warga negara. Sepanjang mereka hidup dalam satu negara maka mereka memiliki hak dan kewajiban layaknya warga negara.

Bukan ahl dzimmah?

Dalam sejarah Islam, ahl dzimmah menerima hak, penghormatan dan perlakukan yang adil dan sangat baik. Perlakuan baik dari penguasa Islam tidak mereka dapatkan dari penguasa non Islam sebelumnya. Hak ahl dzimmah sama dengan hak warga negara.

Beberapa tokoh Hizb Tahrir yang didirikan Syekh Taqiyyuddin al-Nabhani mengkritisi strategi Ikhwan Muslimin yang ikut andil dalam sistem politik negara. Menurut mereka hendaknya gerakan-gerakan Islam menolak undang-undang setempat, berjuang di luar parlemen, dan beroposisi secara radikal?

Kami tidak peduli! Silahkan saja mereka memiliki ide itu, dan beroposisi dengan siapa saja. Sedangkan kami memiliki visi dan strategi tersendiri. Kami mengikuti dinamika parlemen dan mencintai sistem negara yang mengakui parlemen. Kami juga ikut dalam kompetisi pemilihan anggota parlemen. Ikhwan memiliki utusan, baik dari laki-laki dan perempuan.

Ikhwan meyakini sumber kedaulatan adalah rakyat, namun dalam isi lain, Ikhwan mengakui sumber undang-undang adalah syariat Islam?

Parlemen adalah sumber hukum. Sedangkan menurut undang-undang dasar Mesir Islam adalah agama negara sedangkan syariat Islam adalah sumber utama undang-undang (al-Islâm dîn al-dawlah wa al-syarî'ah al-Islâmiyah hiya al-mashdar al-ra'îsî li al-tasyrî'). Maknanya Parlemen Mesir dalam menetapkan undang-undang tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, karena itu sudah aturannya.

Apa selama ini tidak ada pertentangan dalam Parlemen Mesir dalam masalah penetapan hukum
?

Saya tegaskan lagi yang dikehendaki dari Parlemen Mesir dalam menetapkan segala undang-undang tidak boleh melawan syariat Islam. Dan selama ini anggota-anggota Parlemen telah berusaha menjalankan amanat itu. Memang ada beberapa undang-undang yang bertentangan dengan syariat Islam tapi kami telah berusaha untuk mengamandemennya.

Bagaimana sistem relasi antara Jamaah Ikhwan Muslimin di Mesir dengan jamaah-jamaah Ikhwan di negara-negara Arab dan di dunia internasional?

Barang siapa yang mengimani ide Ikhwan Muslimin maka ia adalah anggota Ikhwan. Maka dia harus mengabdi pada negaranya sesuai dengan undang-undang setempat tapi dalam waktu yang bersamaan ia menggunakan metode Ikhwan Muslimin. Baik itu di Eropa, Amerika dan lain-lain. Maknanya, Ikhwan Muslimin bukan sekadar nama atau jamaah (perkumpulan) tapi ia juga adalah metode, risalah dan rambu-rambu kehidupan. Barang siapa yang mengimani visi Ikhwan maka ia harus mengabdikan dirinya kepada negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Hubungan Jamaah Ikhwan Muslimin Mesir dengan organisasi-organisasi Islam di beberapa negara?

Alhamdulillah, saya diberi kesempatan bersilaturahmi dengan organisasi-organisasi Islam di beberapa negara dan saya memiliki hubungan baik dengan pemimpin-pemimpin mereka. Tetapi Jamaah Ikhwan di Mesir memiliki beberapa syarat dalam berinteraksi dengan organisasi-organisasi itu. Pertama jamaah, gerakan atau parpol Islam itu harus memahami Islam secara komprehensif seperti pemahaman Ikhwan Muslimin. Kedua, musyawarah sebagai dasar metode pendidikan dan pijakan organisasi. Karena kami memandang musyawarah adalah salah satu kewajiban dan etika dalam Islam. Ketiga, kebijakan organisasi itu tidak boleh berbau kekerasan.

Apakah ada hubungan khusus antara Jamaah Ikhwan di Mesir dengan kelompok-kelompok Islam di Indonesia?

Iya ada beberapa jamaah Islam di Indonesia hmm... maksudnya banyak orang Indonesia yang memahami Islam seperti pemahaman kami (Ikhwan Muslimin) dan mereka mengabdi pada negerinya.

Maksudnya, apa ada hubungan administratif?

Oh tidak! Hubungan administratif tidak ada. Karena itu tergantung pada undang-undang suatu negara. Jika ada undang-undang negara memperbolehkan ada jamaah menjadi bagian dari jamaah di negara lain, kami akan menerima dengan senang hati. Tapi jika ada undang-undang negara yang tidak memperbolehkan kami harus taat.

(Sesuai dengan undang-undang Mesir organisasi-organisasi di Mesir tidak boleh memiliki jaringan dengan organisasi negara asing. Mohammed Mahdi pernah mendekam di penjara selama 3 tahun karena dituduh membangun jaringan Ikhwan Muslimin di dunia internasional)

Dengan salah satu partai di Indonesia atau kelompok Islam, apakah ada kontak seperti korespondensi dan lain-lain?

Korespondensi, berbagi informasi, dan saling bermusyawarah merupakan sikap yang benar dan menjadi kewajiban dalam Islam untuk kemaslahatan umat Islam. Seperti sabda Nabi, Barang siapa yang tidak perduli utusan umat Islam, maka ia bukan termasuk bagian umat Islam. Jika ada yang meminta pendapat kami beri pendapat, jika ada yang memberi bantuan maka kami bantu sesuai dengan kemampuan kami.

Bagaimana Anda melihat perkembangan umat Islam di Indonesia terutama masa depan partai Islam?

Sayang sekali saya tidak memiliki informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan anda. Namun saya senantiasa memohon kepada Allah untuk menganugerahkan petunjuk-Nya kepada setiap kelompok Islam, baik parpol atau kelompok lain dalam mengabdikan diri pada umat Islam sesuai dengan metode dan visi Ikhwan Muslimin.

Beberapa hari lalu di Harian Al-Hayat ada berita bahwa Jamaah Ikwan Muslimin di Mesir mendirikan Pusat HAM, apa tujuannya?

Jamaah Ikhwan Muslimin tidak pernah memiliki lembaga-lembaga yang berada di bawah langsung koordinasi Jamaah Ikhwan. Memang tidak sedikit anggota-anggota Ikhwan yang aktif dalam organisasi-organisasi HAM di Mesir. Dan mereka dipandang wakil-wakil Ikhwan. Seperti dalam Pusat HAM Mesir, Komnas HAM Mesir, dan terakhir-seperti yang anda tanyakan Pusat "Sawasiyah" HAM juga didirikan oleh orang Ikhwan. Tetapi organisasi-organisasi itu tidak di bawah koordinasi Jamaah Ikhwan secara langsung.

Menurut pers Mesir, Jamaah Ikhwan Muslimin sedang gencar melakukan normalisasi hubungan dengan pemerintah?

Normalisasi dengan penangkapan sebanyak 60 aktivis Ikhwan Muslimin baru-baru ini? Apakah itu disebut normalisasi? Tidak ada istilah normalisasi tapi sudah ada upaya untuk saling memahami di tingkat tinggi. Namun, kami dikejutkan dengan berita penangkapan itu. Silahkan saja mereka boleh melakukan apa saja. Kami (Ikhwan) tidak memiliki kekuatan apa-apa kecuali jiwa-jiwa kami saja. Yang bisa kami lakukan hanya mengangkat tangan dan berdoa kepada Allah, memohon bantuan dari Allah. Saya ingin mengutip petuah Cina, jika masa sekarang saja menyakitkan, masa depan menjadi gelap, maka angkat tanganmu ke langit niscaya kamu akan mendapatkan kedamaian dan ketenangan. (Muhammad Mahdi Akif menepuk tangan sebagai isyarat wawancara selesai).

[Wawancara, GATRA, Edisi 33 Beredar Jumat 25 Juni 2004]

0 komentar: