Wajahnya tampak lelah. Sorot matanya mulai sayu meski masih tetap 
tajam. Peluhnya masih bercucuran. Telapak tangannya penuh 'kapal'. 
Matahari hampir tenggelam. Dan dia masih terpana dengan angan-angannya.
 
 Dia pernah berjanji, suatu ketika akan menunjukkan bukti Cintanya pada 
sang Kekasih. Dan, baginya, Janji seorang lelaki sejati musti tertunai. 
 
 Sayup senja, Dia
 musti pulang. Mengabarkan pada sang kekasih bahwa Janjinya telah 
tertunaikan. Sudah berpuluh hari, siang-malam dilaluinya dengan semangat
 membara. Bahwa ia akan berbuat tanpa kata-kata. Memberi bukti bukan 
bualan janji. 
 
 Dan bangunan itu sudah tampak Megah membuncah Angkasa.....
 -------
 
 Malam mulai Purnama. Sang kekasih tak jua tiba menepati janjinya. Ya, 
sebelumnya, mereka saling berjanji untuk bersua di sini saat purnama. 
Saat bukti cinta menemukan rupa. 
 
 Apa lacur, sang gadis enyah 
meninggalkan nestapa. Mengingkar janji untuk bersama jika sang jaka 
membuktikan cintanya. Entah, apa yang dirasa. "Atau memang perempuan tak
 punya rasa", pikirnya.
 
 Dia masih tertegun disini. Dalam 
bayang-bayang Prambanan, Mahakarya Cinta yang pernah dibuatnya untuk 
sang kekasih. Dia ingin mengenang sesuatu. Bahwa Dia pernah jatuh cinta 
dengan segenap jiwa raganya, meski sang kekasih sudah mulai melupa.
 
 #Prambanan ~ Saat Purnama
 #Mengenang Bandung Bondowoso dan kisah cintanya kepada Rara Jonggrang — 
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

1 komentar:
I'm interested in advertising on your blog. Where can I find contact information?
Posting Komentar