Redesign Kurikulum AF, Rombak Kurikulumnya, Up Grade Dosen-dosennya




Beberapa Dosen  dan alumni AF sedang pusing mikir perombakan kurikulum....
Yogyakarta- 9 Agustus 2010, Jurusan Aqidah dan Filsafat mengadakan Workshop Redesain Kurikulum. Menurut Dekan Fak. Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag., kegiatan ini penting untuk dilaksanakan, karena acara ini merupakan momen untuk menimbang kritis reflektif muatan nilai-nilai kurikulum ini dari jurusan Aqidah dan Filsafat.


Di samping itu, Kajur. Aqidah dan Filsafat, Fahruddin Faiz, M.Ag., menyatakan bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan pada kurikulum 2005, pertama, jumlah beban SKS yang terlalu besar, sehingga berat untuk mahasiswa (minimal 150 SKS), padahal menurut aturan Mendiknas tahun 2000 pasal 5, beban studi program S1 sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS; kedua, banyak mata kuliah inti yang terlalu berat beban SKS-nya (4 SKS); ketiga, ada dosen jurusan yang jadual mengajarnya menumpuk pada satu semester, sedangkan pada semester selanjutnya kosong; keempat, banyak mata kuliah untuk kurikulum inti banyak yang disusun dengan pertimbangan kronologis/sejarah (klasik, modern, dan  kontemporer), sehingga perlu ada pertimbangan lain, misalnya dengan model tematik (teologi perdamaian, teologi pembebasan Islam, dll); kelima, perlunya pengkajian ulang pengurangan atau penambahan terhadap mata kuliah pendukung dengan melihat relevansinya; keenam, perlunya tambahan mata kuliah bernuansa soft skill untuk mahasiswa, seperti enterpreneurship, writing skill, dll.


Workshop ini diikuti oleh 21 peserta yang terdiri dari kalangan dosen, alumni, dan mahasiswa, dan dihadiri oleh Rektor Terpilih Prof. Dr. H. Musa Asy’arie (yang juga merupakan pengajar di Aqidah dan Filsafat). Acara ini dimulai dengan sambutan Dekan, Overview problematika kurikulum jurusan AF, pembahasan kurikulum sesuai konsorsium bidang ilmu jurusan, pleno tentang perubahan kurikulum, dan penutup. [SZQ]

Sedikit kritik terhadap hasil liputan "PNS" di fakultas Ushuluddin, Studi Agama & Pemikiran Islam, UIN Suka.

Saya terus terang agak miris membaca tulisan ini. Bukan karena saya tidak suka isinya, tetapi lebih pada kaidah jurnalistiknya. Model Flash News yang terlalu Flash ini mengesampingkan beberapa point yang seharusnya lebih ditekankan dalam tulisan. seperti, Hasil dalam kegiatan tersebut & tempat kegiatan juga tidak disebutkan, padahal informasi semacam ini sangat dibutuhkan bagi pembaca yang awam terhadap suatu kegiatan. kesan tulisan seadanya tanpa proses EDITING juga terlihat di sini. Penggunaan tanda baca yang kurang tepat dan pemborosan kata terjadi DIMANA-MANA. 

Saran saya, para peliput kegiatan di Ushuluddin Khususnya dan UIN Suka pada umumnya, seharusnya medapatkan "kuliah tambahan" tentang JURNALISTIK. Karena Tulisan apapun di Website UIN merupakan representasi dari "isi kepala" orang-orang UIN Suka......

Tentang isi Tulisan, saya juga punya sedikit komentar. Beberapa hari sebelum pelaksanaan Redesign Kurikulum ini dilaksanakan, Ketua BEMJ AF, Mas Saiq, mengundang beberapa kawan AF, termasuk saya untuk diskusi "Redesign kurikulum" di MATO. Beberapa kawan sempat bertanya, mengapa mahasiswa tidak dilibatkan dalam redesign kurikulum ini? sempat muncul keinginan menjadi "TAMU TAK DIUNDANG" dalam kegiatan itu. Mas Saiq pun mengamini sembari menjanjikan akan menghubungi Kajur untuk memuluskan niat itu. Tetapi nyali kawan-kawan belum sebesar suaranya, termasuk saya. Mengingat bahwa forum itu Limited for Important Person. Terlihat juga dari undangan yang disebar, yang "berani" datang hanya 21 Important Person. Yang diundang saja tidak datang, masa yang tidak diundang mau "Ngrusuhi" di tempat acara? (Hehe, Guyon, tapi tenanan)

Kembali ke MATO, dalam diskusi malam itu, kawan-kawan sempat menuangkan beberapa kegelisahan mereka tentang proses perkuliahan di kampus. Beberapa pointnya antara lain, masih adanya beberapa dosen yang kurang kompeten untuk mengajar suatu matakuliah (maaf saya tidak mau menyebut nama-namanya, karena kita semua sudah tahu, seperti Yang terhormat Bapak ............., dkk). Yang tidak kalah penting, MASIH BANYAK dosen yang "Menghajar" mahasiswanya dengan berbagai cara, seperti OTORITER terhadap materi (No mBantah terhadap kata Dosen). "Kok masih ada, ya, dosen kayak gitu di UIN Suka", celoteh seorang kawan. Ternyata memang Praktek "Kanibalism" pendidikan masih berlaku. Buktinya kami yang jadi korbannya.

Point yang lain, yaitu adanya unsur "Penipuan" dalam SKS bahasa Inggris dan Arab. Coba Anda cek di KRS mahasiswa angakatan awal, jumlah SKS bahasa Arab dan Inggris @ 2 SKS. Namun, Anda akan tercengang dengan REALITAS yang ada. Ternyata, oleh pihak pusat Bahasa, (Mungkin hanya karena menjalankan KEWAJIBAN dari atasan) kami masuk seminggu 4 kali (sama dengan 8 SKS). dan sampai tulisan ini Anda baca, belum ada tindakan lanjut yang jelas. "UIN Aneh, ya. bisa main sulap", kata kawan lain.

AF memang perlu diUPGRADE. Tapi Jika tanpa melibatkan mahasiswa (sebagai korban kurikulum), saya kira akan tetap menjadi masalah di kemudian hari (kalau belum kiamat). 

Akhirnya, Ada Apa dengan Jurusan Aqidah dan Filsafat UIN Sunan Kaijaga Yogyakarta? Yang jelas sedang ada "pembenahan", Kata para petinggi AF. Hal ini menyangkut kurikulum yang dirasa perlu untuk dilakukan perombakan BESAR-BESARAN.  Semoga "sementereng" nama acaranya, Redesign, tentunya dengan komposisi warna dan corak yang lebih segar. SEMOGA....

1 komentar:

booking meetingroom mengatakan...

tulisan ini memang dibuat ala kadarnya. tetapi mohon di lihat nilai filosofisnya (kalo ada)...