Rabu, 10 November 2010 - booking meetingroom
YOGYAKARTA - Amuk Gunung Merapi sudah meluluhlantakan dusun di sekitar lereng Merapi. Sebanyak lebih dari 200 ribu warga harus diungsikan. Roda ekonomi praktis hampir lumpuh di sejumlah tempat yang terkena hujan debu vulkanik.
Lantas bagaimana dengan tempat lokalisasi Pasar Kembang? Kondisinya kini jauh berbeda. Langkah kaki pria hidung belang pencari kenikmatan duniawi mulai jarang hilir mudik di Jalan Pasar Kembang yang tak jauh dari Malioboro.
Keadaan ini membuat penghasilan pekerja seks komersial (PSK) turun drastis. Bahkan, wisma-wisma di sekitarnya yang biasa dijadikan untuk singgah sejenak ikut tutup.
"Sepi mas, biasanya saya paling nggak dapat dua pelanggan," terang Rani yang biasa menjajakan diri di Sarkem saat berbincang dengan okezone di Selasa (9/11/2010) malam.
Gadis asal Sukabumi ini berniat untuk kembali ke kampung halamannya bila kondisi Sarkem tak kunjung membaik. "Kalau begini terus saya kan susah juga mas, lebih baik saya pulang dulu," katanya.
Bila di hari biasanya dia mampu mengantongi Rp500 ribu dalam semalam, saat ini uang yang berhasil didapatnya hanya Rp200 ribu. "Maunya sih Merapi tidak meletus lagi biar pengunjung nggak takut lagi ke Yogya," harapnya.
0 komentar:
Posting Komentar