Nama lengkap : Amoris Firhan Luckys. Namaku mungkin terdengar aneh begi sebagian orang. Memang nama itu campuran dari nama pemberian bapakku dan duta besar Amerika. Kata Amoris diambil dari amor dan ris. ‘Amor’ artinya dewa/dewi cinta, ‘ris’ diambil dari nama Ibuku, RIStanti. Kata Firhan adalah nama turun temurun dari ayahku. Kalo bahasa kerennya nama marga. Sedangkan kata ‘Luckys’ adalah nama pemberian Duta besar yang artinya keberuntungan yang banyak. Kalau suda tahu sejarahnya, nama itu jadi tidak aneh lagi.
Nama Panggilan : panggil aku tiga kali morisa, morisa, morisa. Panggilan yang lebih mirip nama cewek. Kadang aku jengkel juga dibilang cowok jadi-jadian, karena nama panggilannku kayak cewek.
Tempat Tanggal Lahir : Kata orang-orang, terutama bapakku, aku dilahirkan tanggal 22 April 1985 di kedutaan besar Amerika Serikat. Sewaktu Ibu dan bapakku di ajak kawannya bertamu ke sana. Bapak memang seorang yang pandai berbahasa Inggris, itulah sebabnya ia banyak kenalan dari luar negeri. Walaupun tinggal di sebuah pulau terpencil di sebelah selatan Gresik, Bawean, aku dibesarkan dengan kasih sayang seorang Bapak. Kata Bapak, ibu meninggal sewaktu melahirkanku. Ketika berkunjung ke kedutaan Amerika di Jakarta, ibu terpeleset sewaktu menaiki tangga. Seketika itu juga terjadi pendarahan. Untung ada dokter di kedutaan yang langsung menanganinya sehingga aku selamat. Namun, ibu akhirnya meninggal karena pendarahan hebat. Itu yang membuatku mempunyai dua kewarganegaraan. Warganegara Indonesia, sekaligus warganegara Amerika Serikat.
Asal : kata Bapak dan kakekku, asalku dari Amerika, lebih tepatnya kedutaan Amerika. He… he.. he… walaupun aku orang kampung, tapi aku boleh bangga dong karena menjadi warga negara Amerika juga. Selama 18 tahun hidup di sebuah desa terpencil, di sebuah pulau terpencil yang hampir dilupakan bangsanya. Pulau Bawean… sebelah selatan kota gresik. Perjalanan perahu ditempuh selama kurang lebih tujuh jam.
Nama Bapakku : Muhammad Gus Firhan. Dia adalah seorang pelaut terkenal di kampungku, tokoh masyarakat yang disegani. Kalau ada turis datang ke Bawean, dialah yang menyambut karena di Bawean tidak ada yang bisa bahasa inggris kecuali bapakku. Dia seorang pekerja yang ulet. Dia juga seorang pembelajar sejati. Walaupun hanya lulusan Sekolah Rakyat, dia banyak belajar dari buku-buku yang dibelinya dari Gresik atau Surabaya. Hasil menangkap ikan sebagian dibelikan buku. Maka tak heran jika rumahku dijuluki oleh orang kampung sebagai Perpustakaan Pulau Bawean. Karena di Bawean tidak ada perpustakaan resmi pemerintah.
Nama Ibuku : Rr. Ristanti. Dia keturunan keraton Ngayogyakarta yang sudah lama tidak berhubungan dengan keluarganya. Ibu dianggap membangkang karena menikah dengan Bapakku yang hanya seorang nelayan. Apalagi tinggalnya di pulau terpencil. Ibu dikucilkan dari keluarganya. Mungkin itu sebabnya Ibu sudah tidak mau lagi menyandang gelar Rara lagi, karena itu hanya akan menyakitkan hatinya. Ibu meninggal ketika melahirkan anak pertamanya, yaitu aku sendiri, diusia yang masih relatif muda, 23 tahun. Aku sayang engkau Ibu…
Cita-Cita : Menjadi bagian yang tak pernah terlupakan dari sejarah.
Motto Hidup : Kata Chairil Anwar, “Aku ingin hidup seribu tahun lagi”. Kataku, “ Hidup seribu tahun dengan sejuta perubahan”
Warna favorit : Black Soul...
Musik Favorit : Orkestra (perbedaan alat musik menjadikannya simponi syahdu)
Siapakah aku? : Misterius, tidak bisa ditebak, tidak ingin bergantung pada apapun dan siapapun. Aku paling suka dengan gaya selengekan yang unik, kadang-kadang norak juga. Orang mungkin mengenalku sebagai orang yang ramah, agak pendiam, tapi juga mudah bergaul dengan orang asing. Suka membuat lelucon ketika berkumpul teman2 sejawat. Suka berpuisi, pantun, dan sesuatu yang mengandung kata-kata indah…
Yang paling aku suka : membuat orang lain tertawa…
Yang paling aku benci : pengkhianatan, ketidakjujuran… walaupun kadang-kadang aku tidak jujur.. he… he… he…
Kriteria cewek : Yang penting HATInya (HArta dan properTI maksudnya???).
Udah dulu perkenalannya. Lain kali diputus lagi, eh… disambung lagi …
0 komentar:
Posting Komentar